Nama Firous bisa jadi asing buat sebagian kaum Muslimin. Namun bagi pecinta kisah para sahabat nama Firous sangat dikenal. Firous adalah sahabat yang sehari-hari hidup untuk melayani Nabi Muhammad SAW. Kemana pun Rasulullah pergi, Firous dengan setia menemani beliau, melayani dan mengurus beliau.Agar senantiasa bisa dekat dengan Rasul, Firous memilih tinggal di teras samping masjid Nabawi.
Kisah Firous ini diangkat lantaran Firous memiliki prinsip hidup yang luar biasa. Hal ini terlihat ketika Firous ditanya oleh Rasulullah, “apakah ada permintaan yang hendak engkau minta padaku”, dengan nada yang pasti Firous menjawab, ” hanya satu ya Rasulullah. Aku hanya ingin kelak senantiasa berdekatan dengan engkau di surga”. “Apakah ada yang lain,” tanya Rasul lagi. Firous tetap menjawab, hanya satu yakni keinginannya untuk berdekatan dengan Rasulullah kelak di surga.
Firous tidak pernah berpikir tentang kemewahan hidup di dunia. Baginya kemewahan hidup di dunia hanyalah tipu daya. Bisa jadi di dalam hati Firous tidak ada lagi ruang untuk mencari keuntungan di dunia, karena hatinya penuh dengan obsesi untuk akhirat dan berdekatan dengan Rasulullah SAW.
Memang bagi orang yang beriman, kekayaan dunia tidaklah akan dicari-cari. Sebab, hakikat kekayaan bukanlah terletak pada harta benda yang dimilikinya, melainkan pada jiwa yang dipenuhi dengan keimanan pada Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah Saw bersabda: “Bukanlah yang dinamakan kaya itu karena banyak hartanya, tetapi yang dinamakan kaya sebenarnya adalah kekayaan jiwa.”(HR Al-Bukhari)
Sedangkan dunia beserta isinya hanyalah tipu daya, yang senantiasa siap untuk mempermainkan kita. Allah Swt berfirman, “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah – megah antara kamu serta berbangga – banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanaman – tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya menjadi kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti ) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhoan-Nya. Dan Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS Al Hadid ayat 20)
Bagi umat Islam memang tidak ada tujuan yang paling indah selain kehidupan yang kelak akan digapai usai melewati liang kubur. Kehidupan sesungguhnya. Kehidupan yang senantiasa didambakan bagi orang-orang yang beriman pada hari kemudian. Firous menyadarkan pada kita, bahwa kehidupan di dunia hanyalah sementara. Andai saja dia mau meminta kemewahan hidup di dunia, bisa jadi Allah akan kabulkan. Tapi Firous tetaplah Firous yang lebih memilih dekat dengan Rasulullah ketimbang dekat dengan mahluk Allah lainnya, baik berupa harta mau pun tahta.